Archive for the ‘Planet Terasi’ Category

Mengapa Distro tertentu berbasis Distro lain?

Ada pertanyaan tentang distro Linux yg memakai basis distro lain.
Berikut beberapa fakta terkait hal ini:

Ubuntu yg disponsori oleh Canonical dengan uang jutaan dollar pakai basis debian, tidak buat sendiri.

CentOS cukup sukses, tidak buat sendiri.

ChromeOS yg dikembangkan google juga tidak buat dari awal.

 

Contoh lain Android: Banyak yg dapat untung dengan “hanya” tinggal pakai Android di beragam smartphone.

Androis sendiri apakah buat semuanya dari awal?

Tidak, pakai kernel yg sudah ada.

 

Apa yg terjadi dengan Symbian yg dikembangkan dari awal oleh Nokia?

Symbian dikembangkan dengan menghabiskan

jutaan dollar, saat ini sangat lemah posisinya.

 

Satu bagian kecil dari distro, misal untuk membuat

sistem paket sendiri, dikerjakan cukup lama,

perlu beberapa orang dengan kemahiran (cukup) tinggi.

 

Di Indonesia mungkin hanya sedikit orang yg

mau dan bisa mengerjakan distro dari awal.

Investasi (sumber daya dan dana) di bagian

ini tidak terlihat manfaat besarnya.

 

Untuk buat sendiri suatu distro dan

dikembangkan secara terus menerus

perlu sumber daya yg besar dan waktu

yg tidak singkat.

WRT160NL + CDMA dan GSM Modem

Tahapan konfigurasi router linksys WRT160NL dengan DD-WRT R16786 memakai GSM Modem dan CDMA Modem. Sukses:

  1. DD-WRT160NL R16785 + USB GSM Modem (jadul) OPTION GlobeSurfer iCON 1.8
  2. DD-WRT160NL R16785 + USB GSM Modem Haier CE100

Tahapan yang dilakukan:

  • WRT160NL + Haier CE100 mengisi APN

WRT160NL + Haier CE100 mengisi APN

WRT160NL + Haier CE100 mengisi APN
  • usb_modeswitch

usb_modeswitch -v 0x201e -p 0x2009 -C 0xff -M 5553424312345678000000000000061e000000000000000000000000000000 -2 5553424312345679000000000000061b000000020000000000000000000000 -I

  • WRT160NL + Haier CE100 melakukan koneksi
WRT160NL + Haier CE100 melakukan koneksi

WRT160NL + Haier CE100 melakukan koneksi

Sorry hanya sepotong, semoga nanti dapat dilengkapi tulisannya 🙂

Akses root di Buffalo NAS LS-WXL

Hari ini mencoba akses Buffalo NAS LinkStation Duo 2 TB  LS-WXL[1]. Panduan yg tersedia memberikan informasi yang cukup singkat, tersedia petunjuk untuk memasang dan cara mengakses NAS memakai NASNavigator 2 (versi 2.22). Pemasangan NAS cukup ringkas, pasang adaptor dan kabel UTP ke switch. Switch terhubung ke server DHCP.

NASNavigator tersedia versi Mac dan Windows, tidak tersedia versi Linux. Akhirnya memasang yang versi Mac. Setelah terpasang, NASNavigator mendeteksi keberadaan NAS, memunculkan alamat IP dan memunculkan versi firmware, yaitu 1.34. Selanjutnya alamat IP dimasukkan ke peramban Firefox, masukkan nama pengguna “admin” dan kata sandi “password”.

NASNavigator bagi yang memiliki komputer hanya memasang Linux akan cukup merepotkan. Pemakai Linux dapat memakai trik berikut:

  1. Siapkan dan konfigurasi DHCP server
  2. Pantau log DHCP server saat NAS dipasang ke switch
  3. Catat alamat IP yang dipakai NAS
  4. Masukkan alamat IP ke peramban Firefox
  5. Lakukan konfigurasi NAS melalui peramban

Saat melakukan konfigurasi melalui peramban diketahui banyak layanan atau service yang ada di NAS. Pemeriksaan dengan memakai nmap memunculkan beragam port, yaitu:

Starting Nmap 5.51 ( http://nmap.org ) at 2011-11-28 18:09 WIT
Nmap scan report for term-x.xxx-168-192.int.lipi.go.id (192.168.xxx.x)
Host is up (0.0013s latency).
Not shown: 985 closed ports
PORT      STATE SERVICE
21/tcp    open  ftp
22/tcp    open  ssh
80/tcp    open  http
81/tcp    open  hosts2-ns
139/tcp   open  netbios-ssn
443/tcp   open  https
445/tcp   open  microsoft-ds
515/tcp   open  printer
873/tcp   open  rsync
3689/tcp  open  rendezvous
8873/tcp  open  dxspider
9010/tcp  open  sdr
9050/tcp  open  tor-socks
22939/tcp open  unknown
50000/tcp open  ibm-db2

Layanan yang membuat tertarik untuk dicoba adalah port 22 atau ssh. Percobaan melakukan ssh ke alamat IP NAS tidak berhasil masuk. Setelah mengisi dengan benar, login dipaksa keluar. Pencarian informasi ke google.com menunjukkan ssh secara default tidak dibolehkan oleh produsen NAS. Bahkan ada informasi, akses ssh akan membatalkan garansi NAS 🙁

Pencarian cara memperoleh akses root ke Buffalo NAS LinkStation Duo 2 TB  LS-WXL akhirnya berhasil menemukan komunitas yang mengeksplorasi NAS[2]. Berikut cara memperoleh akses root di NAS LS-WXL dengan firmware 1.34, yaitu:

  1. Jalankan peramban, masukkan IP NAS, login dengan admin dan password
  2. Buat folder shared dengan nama “www”
  3. Aktifkan web server, dari menu Network -> Web Server
  4. Set nomor port Web Server ke 81
  5. Set tarhet folder ke www
  6. Buat skrip di komputer lokal dengan nama (misal) “root.php”
  7. Unggah root.php ke folder www
  8. Jalankan peramban, akses ke: http://IP-NAS:81/root.php
  9. Coba akses ssh ke IP-NAS: $ ssh root@IP-NAS
  10. Jika sukses, akan masuk NAS tanpa password.
Skrip root.php
<?php
$file = '../../../../etc/pam.d/sshd';
$fh=fopen($file, 'w') or die("can't open file");
$stringData = "account  required   pam_unix.so\n";
fwrite($fh, $stringData);
$stringData = "session  required   pam_unix.so\n";
fwrite($fh, $stringData);
$stringData = "auth required pam_permit.so\n";
fwrite($fh, $stringData);
fclose($fh);
?>

 

 

 

Taut:
[1] http://www.buffalo-technology.com/products/network-storage/linkstation/ls-wxl-linkstation-duo/
[2] http://buffalo.nas-central.org/wiki/Category:LS-WXL